Tato Hijau dan Biru Muda Paling Sulit Dihapus
Seiring kemajuan teknologi kedokteran kulit, metode penghapusan tato kini sudah bisa dikerjakan dengan terapi laser tanpa meninggalkan bekas luka atau keloid. Tapi tahukah Anda bahwa tingkat kesulitan penghapusan tato juga sangat tergantung dari warna tato?
"Berdasarkan warna, warna hitam paling mudah dihapus. Tapi yang paling sulit dihapus itu warna hijau muda dan biru muda," kata Dr. Andriawati Soewono, pakar laser dan kecantikan dari Siloam Hospital
Andriawati menjelaskan, tinta tato berwarna hitam biasanya akan hilang setelah menjalani 3-4 kali terapi laser. Sedangkan warna hijau muda dan biru muda perlu waktu lebih lama yakni lebih dari 10 kali terapi. Sementara untuk warna merah dan hijau tua 5-6 kali.
"Setiap warna berbeda lama penghapusannya karena kemampuan menyerap sinarnya berbeda dan panjang gelombang yang digunakan juga berbeda," jelasnya.
Selain warna, jenis tinta yang digunakan juga memengaruhi tingkat kesulitan penghapusan tato. Biasanya, lanjut Andriawati, buatan lokal (Indonesia) lebih sulit untuk dihapus karena mengandung logam.
Andriawati menceritakan, ia pernah menangani pasien yang membuat tatto dari Bandung. Untuk menghilangkan warna hitam saja si pasien membutuhkan terapi laser sampai 5 kali.
Cara kerja terapi laser ini adalah pertama-tama menghapus tinta tato dengan menggunakan energi cahaya. Seperti halnya sinar matahari terbuat dari berbagai panjang gelombang cahaya dengan berbagai warna, suatu alat laser didesain untuk menghasilkan satu atau lebih panjang gelombang cahaya.
Tinta tato dihapus dengan menggunakan suatu panjang gelombang khusus yang dilewatkan ke skin dan diserap oleh tinta tato. Penyerapan yang cepat oleh energi cahaya membuat tinta pecah menjadi partikel halus yang kemudian dapat dibuang oleh sistem penyaringan alamiah tubuh.
"Teknik laser tidak akan melukai kulit karena dia hanya masuk ke dalam pigmen kemudian memecah pigmen," jelasnya.
Penghapusan tato dengan laser bisa sangat mahal dan harus dilakukan oleh dokter ahli kulit dan profesional berlisensi. Maraknya jasa penghapusan tatto, menurut Andriawati, dapat memicu terjadinya risiko infeksi, sehingga perlu diperhatikan kesterilan saat pengerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar